Diberdayakan oleh Blogger.
RSS


Alasan Utama Agar Berhenti Merokok
Pertama: Merokok itu tidak penting
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salah satu tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak penting baginya.” (HR. Tirmidzi [2239] dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, disahihkan al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi [2317] as-Syamilah). Syaikh as-Sa’di rahimahullah mengatakan, “Kesimpulan tersirat dari hadits ini adalah orang yang tidak meninggalkan perkara yang tidak penting baginya adalah orang yang jelek keislamannya.” (ad-Durrah as-Salafiyah, hal. 116).
Diriwayatkan dari Hasan al-Bashri rahimahullah, beliau mengatakan, “Salah satu tanda Allah telah berpaling meninggalkan seorang hamba adalah ketika Allah menjadikan dia sibuk dalam hal-hal yang tidak penting baginya.” (ad-Durrah as-Salafiyah, hal. 115).
Menjaga kesehatan merupakan perkara penting bagi setiap muslim. Orang yang dengan sengaja merusak kesehatannya telah melakukan sesuatu yang tidak penting dan bahkan menjerumuskan dirinya ke dalam kebinasaan. Padahal, Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (Qs. al-Baqarah: 195)
Di sisi lain, orang yang merusak kesehatannya sendiri, maka dia telah menyia-nyiakan nikmat yang Allah berikan kepadanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua buah nikmat yang banyak manusia rugi karena tidak bisa menggunakannya yaitu; kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari [6412] dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma). Hadits ini menunjukkan bahwa kesehatan merupakan nikmat dari Allah, oleh sebab itu kita harus mensyukuri nikmat tersebut.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Bersyukurlah kalian kepada-Ku dan janganlah kalian kufur.” (Qs. al-Baqarah: 152). Syukur adalah mengakui dengan hati kita bahwa nikmat tersebut berasal dari Allah, memuji Allah dengan lisan, kemudian menggunakan nikmat tersebut dalam ketaatan, bukan untuk kemaksiatan. Apakah merokok termasuk maksiat, nanti akan kita bicarakan! Yang jelas semua orang -yang masih sehat akalnya- bahkan para dokter dan pemerintah sekalipun mengakui bahwa merokok merugikan kesehatan.
Kedua: Merokok menyia-nyiakan harta
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah membenci untuk kalian; menyebarkan berita yang tidak jelas, terlalu banyak bertanya yang tidak perlu, dan menyia-nyiakan harta.” (HR. Muslim [3236] dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu as-Syamilah). Yang dimaksud menyia-nyiakan harta adalah menggunakan harta untuk keperluan yang tidak dibenarkan oleh syari’at, demikian keterangan an-Nawawi rahimahullah (Syarh Muslim [6/144] as-Syamilah).
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang yang melakukan tabdzir itu adalah saudara-saudara syaitan, sedangkan syaitan adalah makhluk yang senantiasa kufur kepada Rabbnya.” (Qs. al-Israa’ : 27). Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu mengatakan, “Tabdzir adalah membelanjakan harta bukan dalam perkara yang haq.” Ibnu Abbas juga mengatakan demikian. Qatadah mengatakan, “Tabdzir adalah membelanjakan harta untuk bermaksiat kepada Allah ta’ala, untuk keperluan yang tidak benar atau untuk mendatangkan kerusakan.” (Tafsir al-Qur’an al-’Azhim, 5/53)
Keterangan di atas menunjukkan bahwa orang yang membelanjakan hartanya untuk keperluan yang sia-sia, menimbulkan kerusakan, atau dalam rangka bermaksiat pada hakikatnya sedang menjalin ukhuwah syaithaniyah. Padahal kita semua tahu bahwa syaitan adalah musuh kita, lalu bagaimana mungkin kita menjadikannya sebagai saudara? Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya syaitan adalah musuh kalian maka jadikanlah dia sebagai musuh. Sesungguhnya dia hanya mengajak kaum pengikutnya agar mereka menjadi penghuni-penghuni neraka.” (Qs. Fathir: 6)
Belum lagi kalau kita perhatikan di antara sekian banyak kasus kebakaran ternyata sumbernya adalah puntung rokok dari ’saudara syaitan’ yang tidak bertanggung jawab! Sungguh bijak para pengelola POM bensin, pemilik Rumah Sakit, dan takmir masjid yang dengan terus terang mengatakan kepada para pengunjung bahwa merokok itu dilarang, dan tidak ada seorang pegunjung pun yang memprotes mereka! Karena mereka sama-sama sepakat bahwa api rokok adalah sumber kebinasaan!
Ketiga: Bau menjijikkan dan asap yang mengganggu kesehatan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang muslim yang baik adalah orang yang membuat kaum muslimin yang lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya. Sedangkan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan larangan Allah.” (HR. Bukhari [10] dari Abdullah bin Amr radhiyallahu’anhuma).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian hingga dia mencintai bagi saudaranya (atau beliau mengatakan; tetangganya) sebagaimana yang dicintainya bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhari [13] dan Muslim [45] dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu). Di dalam riwayat Nasa’i dengan tambahan keterangan yaitu, “[berupa] kebaikan.” (HR. Nasa’i [4931] as-Syamilah)
Menjelang wafatnya, Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu berkhutbah di hadapan para sahabat, di antara isi ceramahnya, “Wahai manusia, sesungguhnya kalian biasa memakan dua jenis tanaman yang tidak sedap baunya yaitu bawang merah dan bawang putih. Sungguh dahulu aku melihat apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapati bau kedua tanaman itu pada [mulut] salah seorang yang ada di masjid maka beliau menyuruhnya untuk keluar ke Baqi’. Maka barangsiapa di antara kalian yang ingin memakannya hendaklah dia memasaknya terlebih dulu (agar berkurang baunya, pent).” (HR. Muslim [567] dari Ma’dan bin Abi Thalhah).
an-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Sayuran ini -yaitu bawang dan semacamnya- adalah halal berdasarkan ijma’ para ulama yang diakui pendapatnya.” (Syarh Muslim [3/366]). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang memakan jenis tanaman yang menjijikkan ini maka janganlah dia mendekati kami di masjid.” Setelah mendengar ucapan itu para sahabat mengatakan, “Makanan itu diharamkan, iya diharamkan.” Kemudian sampailah ucapan mereka itu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau pun bersabda, “Hai umat manusia, sesungguhnya aku tidak berhak mengharamkan apa yang Allah halalkan untukku, hanya saja aku tidak menyukai bau tanaman itu.” (HR. Muslim [565] dari Abu Sa’id).
Nah, lihatlah wahai saudaraku, kalau sesuatu yang halal saja -seperti bawang- dapat memunculkan rasa tidak suka pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam gara-gara baunya yang tidak sedap, lantas bagaimana lagi dengan sesuatu yang membahayakan -yaitu rokok- yang menimbulkan bau tak sedap di mulut orang yang menghisapnya dan mengganggu orang dengan asapnya yang membuat orang terbatuk-batuk dan ‘terpaksa’ menyerap racun (baca: nikotin) ke dalam tubuh mereka?

Keempat: Merokok terbukti membahayakan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam -yang tidak berbicara menuruti kemauan hawa nafsunya- bersabda, “Tidak boleh mendatangkan bahaya secara tak sengaja maupun disengaja.” (HR. Ibnu Majah [2331] dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu’anhu, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [250])
Syaikh Dr. Muhammad Shidqi mengatakan, “Hadits ini merupakan landasan hukum yang tegas mengenai pengharaman mendatangkan bahaya, sebab penafian di sini menggunakan ungkapan yang mencakup segala objek dan menunjukkan haramnya segala jenis bahaya yang dilarang oleh syari’at. Hal itu disebabkan perbuatan mendatangkan bahaya termasuk dalam kezaliman, kecuali tindakan tertentu yang terdapat dalil yang mengecualikannya seperti hukuman had (potong tangan, dsb) dan dijatuhkannya berbagai bentuk hukuman…” (al-Wajiz fi Idhahi Qawa’id al-Fiqh al-Kulliyah, hal. 252)
Fatwa Ulama
Dengan melihat realita dan bukti-bukti medis yang ada maka Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah dalam fatwanya menegaskan haramnya mengkonsumsi rokok (lihat al-Adillah wa al-Barahin ‘ala Hurmat at-Tadkhin). Demikian juga al-Lajnah ad-Da’imah (Komite tetap urusan fatwa Kerajaan Arab Saudi) menyatakan haramnya hal itu dalam Fatwanya (Fatawa Lajnah [7/283] pertanyaan kedua dari fatwa no 3623, as-Syamilah). Kita tidak menafikan adanya sebagian ulama yang menyatakan kebolehannya [dan anda telah melihat bahwa dalil-dalil yang ada dan bukti medis berseberangan dengan pendapat mereka], meskipun demikian mereka juga mengatakan bahwa meninggalkan rokok itulah yang lebih baik! (lihat Mathalib Uli an-Nuha fi Syarhi Ghayat al-Muntaha [18/212] as-Syamilah). Dan perlu diketahui bahwa mereka menyatakan bolehnya hal itu dengan alasan; [1] hukum asal segala sesuatu adalah halal, dan [2] tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa merokok dapat merusak kesehatan tubuh, sementara pada jaman sekarang bukti itu telah tampak bagi setiap orang!! Dan kita pun telah paham berdasarkan dalil yang ada bahwa segala sesuatu yang membahayakan adalah dilarang dalam agama. Bahkan, hal itu merupakan kaidah yang populer di kalangan para ulama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Di Sini, Pacaran Sebuah Aib!
no-pacaran1

Hidayatullah.com sahabatalaqsha.com– Meski pemerintahan Hamas di Gaza tidak secara resmi menerapkan syariat Islam, semisal hukum hudud atau kewajiban jilbab dan lainnya, sebagian nilai syariat malah sudah menjadi adat yang sangat kental melekat di masyarakat.
Yang sangat menarik, di Gaza, berpacaran dianggap sebuah aib besar. Jangankan pacaran, menemukan muda-mudi lain jenis yang bukan mahram bercakap-cakap di pinggir jalan atau di tempat umum juga sulit ditemukan.
Marwan al-Hirtsani, seorang mantan polisi yang menemani hidayatullah.com di Gaza mengatakan, jika ada muda-mudi bercengkrama di muka umum, polisi akan menegur dan menanyakan surat nikah mereka.
“Mereka akan ditegur,” kata Marwan.
Tidak hanya itu, jika seorang laki-laki kedapatan memotret seorang wanita di tempat umum, polisi juga akan menegur dan memperkarakan tindakan tersebut.
Dibanding negara-negara Arab lain, di Gaza hampir tidak ditemukan wanita baligh yang tidak memakai jilbab. Wanita bercadar bisa ditemukan hampir di setiap tempat.
Jika di Indonesia anak-anak perempuan usia TK dan SD banyak yang berjilbab tetapi kebanyakan malah lepas jilbab ketika baligh, anak-anak perempuan di Gaza malah tak berjilbab. Tapi ketika usia baligh, tidak jarang dari mereka yang langsung memakai cadar.
Ketika hidayatullah.com diundang ke rumah-rumah untuk makan malam atau sekedar minum kopi, teh, dan makan buah, tidak pernah terlihat istri tuan rumah dan anak-anak perempuan berusia baligh berseliweran. Tetapi jika ada di rumah tersebut ada anak-anak perempuan atau laki-laki,mereka akan mengerubungi dengan wajah-wajah imut yang menggemaskan.
Anak-anak Gaza bermain di bekas reruntuhan serangan Zionis
Usia menikah di Gaza juga cukup muda. Banyak yang menikah di bawah umur 20 tahun. Alasannya, untuk menjaga syahwat dan memperbanyak ummat Muhammad shalallahu ‘alaihi wassallaam.
Mereka juga tidak berpandangan, orang Arab harus menikah dengan Arab. Asalkan Muslim dan taat beragama.
Maharnya?…. Rata-rata  6000 Dollar AS atau sekitar Rp. 60 juta. Itu mahar yang pertengahan, ada yang sedikit lebih murah banyak yang di atasnya.
“Tapi itu wajar,” kata Nur Ikhwan Abadi, relawan MER-C yang menjadi penanggungjawab pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Kata Nur Ikhwan, banyak wanita Gaza yang hafal al-Qur’an. Tidak hanya sekedar subur melahirkan – rata-rata wanita Gaza melahirkan 10 anak -wanita Gaza juga dikenal banyak melahirkan para mujahid yang tangguh.*

sumber: http://www.hidayatullah.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Calon Direktur CIA John Brennan Muslim?

Calon Direktur CIA John Brennan Muslim?
                          
 



Hidayatullah.com—Seorang mantan agen biro investigasi Amerika Serikat FBI hari Sabtu (9/2/2013) mengatakan ada indikasi bahwa calon unggulan Presiden Obama untuk posisi direktur badan intelijen CIA, John Brennan, telah masuk Islam antara tahun 1996 dan 1999 saat dia menjabat kepala kantor CIA di Riyadh.
Dilansir Al-Arabiya (12/2/2013), agen John Guandolo yang pensiun dari FBI pada 2008 mengatakan kepada Trento Radio Show di AS bahwa Brennan masuk Islam di Arab Saudi dan mengunjungi Makkah dan Madinah saat musim haji bersama dengan para pejabat Saudi, yang kemungkinan mempengaruhi Brennan untuk pindah agama.
Dalam wawancara yang dilakukan lewat Skype itu, Guandolo merujuk pada rekaman video yang menunjukkan Brennan mengatakan hal tersebut saat berada di Arab Saudi, bahwa dia “terheran-heran dengan keagungan haji dan ketaatan mereka yang telah memenuhi kewajibannya sebagai Muslim dengan melaksanakan ibadah tersebut.”
Guandolo menyimpulkan, “video ini mengkonfirmasi Brennan masuk Islam” sebab non-Muslim tidak diperbolehkan mengunjungi Makkah dan Madinah terutama saat musim haji.
Mantan agen FBI Guandolo, yang digambarkan sebagai aktivis anti-Islam oleh stasiun televisi MSNBC yang menyampaikan cerita itu, mengatakan bahwa Brennan “tidak cocok” untuk memimpin CIA.
“Fakta-faktu itu … dikonfirmasi oleh para pejabat pemerintah AS yang juga berada di Arab Saudi saat John Brennan bertugas … mereka adalah saksi langsung dari hubungannya yang terus tumbuh dengan orang-orang yang bekerja di pemerintahan Saudi dan mereka menyaksikannya pindah ke agama Islam,” kata Guandolo.
Presiden Barack Obama menjagokan Brennan sebagai pimpinan CIA mendampingin Chuck Hagel yang dicalonkan sebagai menteri pertahanan untuk menjadi garda keamanan Amerika Serikat. Namun, sementara Hagel diperkirakan bakal lolos dan mendapat persetujuan Senat, banyak pihak menilai Brennan belum dipastikan akan mulus jalannya menuju kursi pimpinan CIA.
Tangan Brennan masih bersimbah darah para tahanan yang disiksa di penjara-penjara CIA selama George W. Bush berkuasa. Selain itu, meskipun mengaku secara pribadi tidak setuju dengan waterboarding, Brennan mengaku sangat mendukung serangan-serangan yang dilakukan AS dengan menggunakan pesawat-pesawat tanpa awak (drone), yang mana hal itu tidak disetujui oleh sebagian anggota Senat. Senat berpendapat, serangan drone yang banyak memakan korban sipil, justru menjadi alat masyarakat internasional untuk menyudutkan Washington dalam perang melawan terorisme.
Brennan menjadi penasehat Obama dalam urusan kontraterorisme sejak presiden kulit hitam pertama AS itu menjabat dan dia disebut-sebut sebagai salah satu pemain kunci di belakang skenario operasi penyerbuan yang menewaskan Usamah bin Ladin di Abbottabad, Pakistan, tahun 2011.
Pencalonan Brennan untuk menjabat direktur CIA ini adalah yang kedua kalinya dilakukan oleh Presiden Obama. Pada periode pertamnya sebagai presiden, Obama juga pernah mencalonkan Brennan namun ditolak karena dia dianggap bermasalah terkait metode penyiksaan atas para tahanan CIA semasa presiden George W. Bush yang dikritik tajam oleh dunia internasional.*

Sumber : http://www.hidayatullah.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS